Begini Strategi Pos Indonesia Melawan Kompetitor

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Begini Strategi Pos Indonesia Melawan Kompetitor

Anda pasti sudah mengenal Perusahaan yang hampir berumur 3 abad berdiri ini, PT. Pos Indonesia. Perusahaan ini sedang melakukan transformasi besar setelah hampir mati suri, PT. Pos Indonesia menolak dari kata punah dan semakin serius berbenah sejak dipimpin langsung oleh Faizal Djumadi. Strategi awal beliau meluncurkan Pospay, Qpos, Pos Bloc serta kembali me-refocusing Post Log.

Faizal memiliki misi yaitu menjadikan Top 3 sebagai penyedia layanan kurir terbesar di Indonesia hanya dalam kurun waktu 7 bulan setelah ia di angkat. Di tahun 2021 lalu Pak Faizal berhasil meraih penghargaan Best CEO Driving Transformation 2021.

Pertanyaannya adalah, Apa saja ya yang beliau lakukan kurang lebih selama 7 bulan? Apa strategi jitu yang Pak Faizal lakukan untuk memenangkan kompetisi dengan competitor seperti JNE, J&T, Si Cepat? Dan apa saja tantangannya yang ia hadapi?

Saat video ini direview, Pak Indrawan Nugroho mengundang Pak Faizal dalam acara (CIFO) Corporate Innovators Forum dimana acara ini merupakn ajang untuk sharing ilmu bagi praktisi dan pemimpin seorang senior HC/HR serta Innovation dan Transformation dalam rangka belajar langsung kepada para ahli, profesional di bidangnya. Kal ini lebih khusus pada bidang transformasi perusahaan, pemberdayaan karyawan  & agile innovation.

Strategi Layanan PT. Pos Indonesia untuk Masyarakat

Pada kesempatan kali ini, Pak Faizal memberikan informasi banyak hal terkait tranportasi. Yuk, simak Bersama-sama di artikel review berikut ini.

Kurang lebih selama lebih belasan tahun, Pos Indonesia telah menjadi andalan dalam menjalin komunikasi antar tempat. Pak Pos orange: sang pembawa berita tidak pernah kenal lelah mengantarkan surat hingga paket kebanyak orang, hingga kemudian teknologi digital seperti email semakin popular, media sosial mulai bermunculan, bertukar pesan kini lewat WhatsApp menjadi suatu kebiasaa yang tidak bisa di lepasan. Disaat itu pula, motor Pak Pos tak pernah berkunjung kembali.

Teknologi datang bukan berarti tugas Pak Pos jadi menghilang, pertumbuhan bisnis ekspedisi ini membuat Pak Pos berubah menjadi jasa pengantar barang, hingga kemudian perusahaan ekspedisi bermunculan satu persatu, seperti:  JNE, TIKI, J&T, Si Cepat dan Wahana. Mereka semua memiliki basis yang sama yaitu E-commerce yang kini tumbuh 150% dalam kurang waktu 3 tahun,  pangsa pasar ekpedisi jadi tumbem pesat 15% per tahun. Tapi sayangnya, PT. Pos gagal membaca peluang emas tersebut, sedangkan para kompetitor dengan sigap memakan pasar yang kian hari semakin menggiurkan. Hingga pada akhirnya PT. Pos tertinggal jauh dari kompetitor.

Tepat pada bulan September 2020 lalu, Kementerian BUMN melalui Menteri Erick Thohir menjadikan Pak Faizal Djoemadi yang sebelumnya masih menjabat Chief of Digital Bussiness & Innovation di Telkom Indonesia ditugaskan untuk menjadi CEO PT. Pos Indonesia. Pak Faizal memiliki 4 area layanan yang menjadi andalan yaitu; Layanan Kurir, , Layanan Finansial, Properti & Layanan Logistik. Lantas, apa saja yang ditawarkan PT. Pos Indonesia untuk setiap layanan diatas? Apa sebenarnya unique value proposition PT. Pos Indonesia yang akan memberinya keunggulan sendiri disbanding kompetitor? Dan apa saja strategi yang digunakan untuk memenangkan kompetisi ini?

1. Strategi Layanan Logistik

POS Logistik berdiri sejak tahun 2009 lalu, meski menjadi pemain lama namun pertumbuhan perusahaan terlihat lambat dan hanya menjadi pemain cadangan. Ini yang membuat Pak Faizal membentuk tim re-focusing pada layanan logistic PT. Pos Indonesia. Terdapat 3 program transformasi digital yang dilakukan diantaranya; Domestic Project, Supply Chain (Transporting & Warehousing), serta International Cargo Project.

2. Strategi Layanan Kurir

PT. Pos Indonesia kembali menawarkan layanan kurir dengan model bisnis terbaru, yaitu menyediakan layanan antar barang serta dokumen. Langkat selanjutnya yaitu, PT. Pos Indonesia kini tetap beroperasi pada hari sabtu dan minggu, juga ada beberapa kantor pos yang kini beroperasi hingga 24 jam dan yang menggembirakan adalah kini perusahaan BUMN tersebut mengadakan program gratis ongkos kirim (ongkir) serta 1000 lebih agen pos di berbagai pondok pesantren di Indonsia.

3. Strategi Unique Value Proposition dari PT. Pos Indonesia

Jika kita berbicara unique value proposition, PT. Pos Indonesia sangat yakin layanan finansial yang mereka tawarkan bisa menarik banyak transaksi seluruh warga Indonesia. Dengan memilki keunggulan memiliki kantor fisik hingga ribuan di berbagai kota dan kabupaten serta memiliki banyak pos agen yang tersebut di seluruh Indonesia, ditambah juga dengan data saat ini bahwa rata-rata transaksi per hari untuk jual beli secara tunai di Indonesia mencapai angka 50 Triliun. Jika dalam satu tahun transaksi jual beli tunai dan non tunai di Indonesia bisa mencapai 15.000 Triliun. Menariknya, statistik menunjukan bahwa 40% dari pengguna smartphone saat ini tidak memiliki akun bank. Berdasaraka data inilah yang membuat PT. Pos Indonesia tetap optimis bisa memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan meski di tengah pesaing kompetitor di bidang finansial lainnya.

4. Strategi Layanan Finansial

Dahulu layanan keuangan PT. Pos Indonesia masih melakukan transaksi secara analog, bisa di kantor pos juga di agen pos terdekat. Seiringnya perkembangan jaman PT. Pos Indonesia kembali bertransformasi secara digital dengan mengeluarkan aplikasi Bernama Pospay. Pak Faizal menargetkan 200.000 agen Pos Pay untuk layanan ini.

5. Strategi Property Transformation

Dalam waktu dekat PT. Pos Indonesia akan membuat Pos Bloc Jakarta sebagai creative hub. Ini merupakan bagian dari strategi transformasi properti yang di lakukan Pak Faizal. Selain di Jakarta, Pos Bloc juga akan hadir di beberapa kota, seperti; Medan & Surabaya. Memilii konsep Gedung nuansa 90-an, bertujuan setiap orang yang berkunjung ke kantor pos tetap mendapatkan suasana aktik dari kantor pos.

6. Strategi PT. Pos Indonesia Memenangkan Pasar

Strategi selanjutnya yang akan dilakukan Pak Faizal PT. Pos Indonesia yaitu dengan menargetkan pasar yang berbeda dari kompetitor. Seperti pada bagian pelayanan, PT. Pos kini menargetkan orang-orang yang belum memiliki akun bank, termasuk kaum milennial yang kini masih tinggal di pedesaan. Sedangkan untuk pelayanan jasa kurir, PT. Pos Indonesia kini mengupayakan bisa bermain dengan para kompetitor di banyak market place dengan cara menjadikan para seller di market place agen pos. Bukan hanya itu, perusahaan besutan Pak Faizal juga mulai bermain aktif di social media dengan berbagai campaign untuk menarik para pembeli.

Itulah hal-hal penting yang disampaikan Pak Faizal saat menghadiri acara Corporate Innovators Forum bersama Pak Indrawan, dan tahukah Anda, tantangan yang paling besar dihadapi perusahaan ketika bertransformasi adalah SDM (Sumber Daya Manusia) itu sendiri.  Artikel ini kami review dari salah satu video Indrawan Nugroho yang berjudul Strategi Pos Indonesia Melawan JNE, J&T, Si Cepat, OVO, Gopay.

Read More

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *